KARENA INI BBM NAIK HARGA
Harga BBM nonsubsidi Pertamina telah mengalami penyesuaian harga jual, per 1 Oktober 2023. Sedangkan banderol BBM bersubsidi tetap sama, alias tidak ada kenaikan harga.
“Untuk BBM nonsubsidi, iya ada penyesuaian seperti biasa per tanggal 1 setiap bulan,” sebut Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina yang dilansir dari Kompas.com (1/10).
Sebagai catatan, harga BBM jenis Pertamax di beberapa wilayah seperti Aceh, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali telah naik harga, dari semula Rp 13.300 naik menjadi Rp 14.000. Kenaikan harga tidak terjadi BBM jenis Pertalite, yaitu tetap Rp 10.000.
Disampaikan oleh Fadjar, penjelasan naiknya harga BBM nonsubsidi mengikuti harga pasar minyak mentah dunia. Meski begitu, pihaknya tetap menjaga harga BBM
Pertamina tetap kompetitif.
Selain Pertamax, harga BBM jenis lain seperti Pertamax Green di DKI Jakarta dan Jawa Timur juga mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000, dari semula Rp 15.000 menjadi Rp 16.000 per liter.
Lanjut BBM diesel Dexlite mengalami kenaikan harga menjadi Rp 17.200. Lalu Pertamina Dex naik menjadi 17.900, dan Pertamax Turbo menjadi Rp 16.600.
Sementara Bio Solar di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp 17.100 per liter.
Penyesuaian harga BBM Pertamina, dilansir dari laman resmi Pertamina telah sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yakni sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020, tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.