MOMENTUM PENTING
Perebutan gelar juara dunia WRC 2023 berjalan spesial di lokasi yang istimewa. Ronde ke-12 bukan hanya dilakukan di satu negara, tetapi di melintasi tiga negara Jerman, Austria, dan Rep, Ceko. Ketiga negara yang bertetangga ini memang spesial karena melalui jalur pegunungan dengan lintasan full aspal.
Tak heran kalau WRC ronde ke-12 ini bertajuk Eropa Tengah karena melintasi tiga negara bak Rally Raid. Start dari Passau, Jerman pada Special Stage pertama (SS1) persaingan sudah ketat antara Thierry Neuville, Sebastien Ogier, Kalle Rovanpera, dan Ott Tanak.
Keempatnya memiliki kelemahan dan keunggulan masingmasing pada setiap SS di tiga negara berbeda. Tak heran pemenang di setiap SS pun berbeda. Hanya saja Thierry Neuville konsisten di tiga teratas.
Di saat para rivalnya seperti Ogier, Tanak, dan Evans, bertumbangan karena menabrak, keluar jalur dan melakukan beberapa kesalahan, ia tetap di tiga besar.
Ini jadi momentum baik bagi Neuville karena para pereli Toyota Gazoo Racing yang selalu mendominasi, kini banyak menyia-nyiakan kesempatan.
“Melakukan reli lintas negara seperti ini bukanlah hal mudah karena mengumpulkan
data untuk SS dan karakter lingkungannya berbeda,” Neuville menjelaskan.
Akhirnya kemenangan kedua ia raih, Neuville tak lagi menjadi pelengkap tiga besar yang selalu didominasi pereli Toyota. Ia membuktikan Hyundai i20 N Rally besutannya masih kompetitif.
Selain Neuville yang berselebrasi, juga ada Kalle Rovanpera yang resmi menjadi juara dunia WRC 2023. Momen Elfyn Evans yang mengalami kecelakaan dan tidak melanjutkan balapan jadi titik balik Rovanpera untuk segera mengunci gelar juara dunia.
Lantaran sejak awal WRC Eropa Tengah dimulai, Evans memang lebih konsisten di tiga besar dibandingkan Rovanpera.
“Akhirnya saya berhasil mengunci gelar juara dunia, ini adalah target utama saya sejak awal tahun dan semuanya lengkap untuk Toyota, pabrikan, tim, dan kini juara dunia pereli juga co- driver berhasil didapatkan,” ujar pereli Finlandia itu.
Kini Rovanpera bergabung dengan Sebastien Ogier, Sebastien Loeb, Tommi Makinen, dan Miki Biasion sebagai pereli yang dua kali beruntun menjadi juara dunia.
Bedanya, Rovanpera adalah yang paling muda dibandingkan para seniornya itu saat back to back juara dunia.