KEAJAIBAN MOTIVASI
Allah SWT tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum yang berada dalam kenikmatan dan kesejahteraan sehingga mereka merubahnya sendiri seperti firman Allah: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Ar-Ra’d/13:11)
Mafhum daripada ayat ini terkandung penafsiran, bahawasa semua perkara di dunia ini terjadi dengan takdir dan perintah-Nya, namun Allah menjadikan sunnah kauniyah dan syariat dalam merubah nasib sesuatu kaum.
Sehingga umat yang menjalankan sunnah kauniyah dan syari’at untuk bekerja demi kejayaan, maka Allah akan merubahnya menjadi kejayaan. Justeru, prasyarat kepada sesuatu kejayaan itu adalah usaha manusia untuk merealisasikan wawasan mereka.
Demikian juga sebaliknya, apabila mereka menjalankan sunnah Allah SWT untuk kerendahan dan kehinaan, maka Allah menjadikan mereka hina dan rendah sesuai dengan pepatah Inggeris: “Anda menuai apa yang anda semai.”
Kita perhatikan beberapa ungkapan motivasi berikut; “Ubahlah hari mu lebih baik dari hari kelmarin sebelum kau mengubah hari mu ini menjadi lebih baik dari hari esok. Kalau bukan saat ini, bila kau mau berubah?
“Jika kau tidak menyukai sesuatu hal, ubahlah hal tersebut; jika kau tidak boleh mengubahnya, ubahlah sikap mu (membenci hal tersebut) dan jangan mengeluh lagi.” Maya Angelou.
“Hal paling berbahaya dalam hidup ini adalah adanya orang yang ingin mengubah segala sesuatu dan orang yang tidak mahu mengubah satu hal pun.” - Nancy Astor.
Kunci sesuatu kejayaan adalah kepercayaan; keyakinan terhadap apa yang kita kerjakan; kerja keras adalah cara membuka dengan kunci; pasrah adalah perilaku menerima isi dari yang dibuka dan ikhlas adalah rasa bersyukur dengan hasil dan terus memperbaiki diri untuk natijah yang lebih baik.
Seorang motivator sewajarnya mempunyai keyakinan diri dengan apa yang hendak disampaikan melalui sosok dan penampilan yang memberangsangkan dan memberi rangsangan kepada audiennya tanpa menunjukkan sebarang ketidakpastian dengan persembahannya.
Motivasi menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang adalah pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan keinginan dan tindakan dan motivasi meliputi faktor keperluan biologi dan emosi yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Justeru, motivasi dapat diertikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan keghairahan seseorang agar mereka mahu bekerjasama, bekerja secara efektif dan berintegrasi dengan sedaya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Manakala, motivasi konsumer adalah keadaan di dalam peribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan sesuatu perbuatan yang akan merubah keadaan daripada yang sedia ada kepada yang lebih baik.
Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan dan motivasi adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan.
Apa yang kita berikan kepada kehidupan akan kembali kepada diri kita sendiri dalam jumlah yang lebih banyak dan apabila kita memberikan lebih banyak kebaikan, maka kita akan menerima lebih banyak lagi kebaikan seperti yang telah kita curahkan.
Kita perlu menyedari bahawa kehidupan di mayapada ini adalah rancangan Allah SWT untuk kebahagiaan, kedamaian dan kesejahteraan hidup semua makhluk ciptaan-Nya, maka kita harus sedar untuk memiliki cara berfikir dan perilaku yang sama dengan visi-Nya atas kehidupan yang indah ini.
Tasawur dan persepsi kita mengenai kehidupan ini adalah sebuah pelayaran hidup yang punya matlamat dan Allah menjelaskan;
Tidak dijadikan jin dan manusia itu melainkan untuk menjalankan tugas mengabdikan diri kepada-Nya.
Kita percaya segala apa yang terjadi di muka bumi ini adalah perancangan-Nya dan kita sangat percaya bahawa dalam perkampungan alam semesta ini ada semua kebaikan yang kita inginkan, maka kita pasti dapat mengalami dan menikmati semua kebaikan itu dalam keabadian cinta Tuhan kepada kehidupan kita.
Setiap manusia harus menyumbangkan sesuatu sesuai dengan fungsi sebagai khalifah di atas muka bumi yang mengimarahkan bahtera kehidupan ini dan melayari kehidupan untuk memenuhi semua gagasan kehidupan itu.
Jika ada penyimpangan oleh kekuatan negatif, maka semua gagasan baik itu akan mengalami kegagalan dan setiap orang sukar menghasilkan atau mempertahankan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup tanpa azam yang kental.
Hidup adalah sementara dan dalam kesementaraan ini ada keindahan dan kebaikan yang diberikan Tuhan dan apabila kebaikan dan keindahan ini dihiasi dengan ego kepentingan diri, dengki, serakah, ketidakjujuran dan perilaku yang tidak terkendali dalam moral tanpa etika, maka dirinya telah menjadi energi perosak.
Kecerdasan hidup ada pada kemampuan untuk menyusun emosi baik dalam keselarasan fikiran yang positif dan apabila emosi baik dan fikiran digabungkan menjadi asas sentuhan batin, maka segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari akan menghasilkan hal baik untuk kehidupan.
Untuk memotivasikan orang lain, maka kita kena memotivasikan diri sendiri agar kita menjadi orang yang jujur bukan cakap tidak serupa bikin dan sewajarnya kita bercermin pada diri sendiri untuk menjadi contoh yang baik.
Allah berfirman: “Wahai orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahawa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. Al-Shaff: 2-3)
Emosi dan fikiran baik akan memberikan sifat baik dalam kehidupan kita dan sifat yang baik akan menghasilkan sikap dan keputusan baik; yang membuat semua orang menikmati kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan secara bersama meskipun dalam perbezaan prinsip dan cara berfikir.
Hidup ini semuanya energi merangkumi energi baik dan energi tidak baik dan ada yang cerdas memahami keindahan dan kebaikan yang sudah ada dalam kehidupan ini, tetapi ada juga yang tidak mampu memahaminya, maka menjadi tugas motivator untuk memberi jalan pencerahannya.
Motivator bekerja untuk semua tanpa batasan umur pendengar boleh saja bicara mengenai “Kepentingan Tugas: Kesan Prestasi Kerja, Mekanisme Perhubungan Sesama Manusia dan Syarat Sempadan Kejayaan Tuntas.” Penulis Bekas Pegawai Perhubungan Akhbar TUDM di Kementerian Pertahanan