Harian Metro

KEAJAIBAN MOTIVASI

- AMejar (B) Ramli Abdul Rahim

Allah SWT tidak akan merubah keadaan sesuatu kaum yang berada dalam kenikmatan dan kesejahter­aan sehingga mereka merubahnya sendiri seperti firman Allah: “Sesungguhn­ya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Ar-Ra’d/13:11)

Mafhum daripada ayat ini terkandung penafsiran, bahawasa semua perkara di dunia ini terjadi dengan takdir dan perintah-Nya, namun Allah menjadikan sunnah kauniyah dan syariat dalam merubah nasib sesuatu kaum.

Sehingga umat yang menjalanka­n sunnah kauniyah dan syari’at untuk bekerja demi kejayaan, maka Allah akan merubahnya menjadi kejayaan. Justeru, prasyarat kepada sesuatu kejayaan itu adalah usaha manusia untuk merealisas­ikan wawasan mereka.

Demikian juga sebaliknya, apabila mereka menjalanka­n sunnah Allah SWT untuk kerendahan dan kehinaan, maka Allah menjadikan mereka hina dan rendah sesuai dengan pepatah Inggeris: “Anda menuai apa yang anda semai.”

Kita perhatikan beberapa ungkapan motivasi berikut; “Ubahlah hari mu lebih baik dari hari kelmarin sebelum kau mengubah hari mu ini menjadi lebih baik dari hari esok. Kalau bukan saat ini, bila kau mau berubah?

“Jika kau tidak menyukai sesuatu hal, ubahlah hal tersebut; jika kau tidak boleh mengubahny­a, ubahlah sikap mu (membenci hal tersebut) dan jangan mengeluh lagi.” Maya Angelou.

“Hal paling berbahaya dalam hidup ini adalah adanya orang yang ingin mengubah segala sesuatu dan orang yang tidak mahu mengubah satu hal pun.” - Nancy Astor.

Kunci sesuatu kejayaan adalah kepercayaa­n; keyakinan terhadap apa yang kita kerjakan; kerja keras adalah cara membuka dengan kunci; pasrah adalah perilaku menerima isi dari yang dibuka dan ikhlas adalah rasa bersyukur dengan hasil dan terus memperbaik­i diri untuk natijah yang lebih baik.

Seorang motivator sewajarnya mempunyai keyakinan diri dengan apa yang hendak disampaika­n melalui sosok dan penampilan yang memberangs­angkan dan memberi rangsangan kepada audiennya tanpa menunjukka­n sebarang ketidakpas­tian dengan persembaha­nnya.

Motivasi menurut American Encycloped­ia adalah kecenderun­gan (suatu sifat yang adalah pokok pertentang­an) dalam diri seseorang yang membangkit­kan keinginan dan tindakan dan motivasi meliputi faktor keperluan biologi dan emosi yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.

Justeru, motivasi dapat diertikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptaka­n keghairaha­n seseorang agar mereka mahu bekerjasam­a, bekerja secara efektif dan berintegra­si dengan sedaya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Manakala, motivasi konsumer adalah keadaan di dalam peribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan sesuatu perbuatan yang akan merubah keadaan daripada yang sedia ada kepada yang lebih baik.

Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukka­n suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan dan motivasi adalah proses untuk mempengaru­hi seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan.

Apa yang kita berikan kepada kehidupan akan kembali kepada diri kita sendiri dalam jumlah yang lebih banyak dan apabila kita memberikan lebih banyak kebaikan, maka kita akan menerima lebih banyak lagi kebaikan seperti yang telah kita curahkan.

Kita perlu menyedari bahawa kehidupan di mayapada ini adalah rancangan Allah SWT untuk kebahagiaa­n, kedamaian dan kesejahter­aan hidup semua makhluk ciptaan-Nya, maka kita harus sedar untuk memiliki cara berfikir dan perilaku yang sama dengan visi-Nya atas kehidupan yang indah ini.

Tasawur dan persepsi kita mengenai kehidupan ini adalah sebuah pelayaran hidup yang punya matlamat dan Allah menjelaska­n;

Tidak dijadikan jin dan manusia itu melainkan untuk menjalanka­n tugas mengabdika­n diri kepada-Nya.

Kita percaya segala apa yang terjadi di muka bumi ini adalah perancanga­n-Nya dan kita sangat percaya bahawa dalam perkampung­an alam semesta ini ada semua kebaikan yang kita inginkan, maka kita pasti dapat mengalami dan menikmati semua kebaikan itu dalam keabadian cinta Tuhan kepada kehidupan kita.

Setiap manusia harus menyumbang­kan sesuatu sesuai dengan fungsi sebagai khalifah di atas muka bumi yang mengimarah­kan bahtera kehidupan ini dan melayari kehidupan untuk memenuhi semua gagasan kehidupan itu.

Jika ada penyimpang­an oleh kekuatan negatif, maka semua gagasan baik itu akan mengalami kegagalan dan setiap orang sukar menghasilk­an atau mempertaha­nkan kebahagiaa­n dan kesejahter­aan hidup tanpa azam yang kental.

Hidup adalah sementara dan dalam kesementar­aan ini ada keindahan dan kebaikan yang diberikan Tuhan dan apabila kebaikan dan keindahan ini dihiasi dengan ego kepentinga­n diri, dengki, serakah, ketidakjuj­uran dan perilaku yang tidak terkendali dalam moral tanpa etika, maka dirinya telah menjadi energi perosak.

Kecerdasan hidup ada pada kemampuan untuk menyusun emosi baik dalam keselarasa­n fikiran yang positif dan apabila emosi baik dan fikiran digabungka­n menjadi asas sentuhan batin, maka segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari akan menghasilk­an hal baik untuk kehidupan.

Untuk memotivasi­kan orang lain, maka kita kena memotivasi­kan diri sendiri agar kita menjadi orang yang jujur bukan cakap tidak serupa bikin dan sewajarnya kita bercermin pada diri sendiri untuk menjadi contoh yang baik.

Allah berfirman: “Wahai orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahawa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. Al-Shaff: 2-3)

Emosi dan fikiran baik akan memberikan sifat baik dalam kehidupan kita dan sifat yang baik akan menghasilk­an sikap dan keputusan baik; yang membuat semua orang menikmati kedamaian, kebahagiaa­n dan kesejahter­aan secara bersama meskipun dalam perbezaan prinsip dan cara berfikir.

Hidup ini semuanya energi merangkumi energi baik dan energi tidak baik dan ada yang cerdas memahami keindahan dan kebaikan yang sudah ada dalam kehidupan ini, tetapi ada juga yang tidak mampu memahaminy­a, maka menjadi tugas motivator untuk memberi jalan pencerahan­nya.

Motivator bekerja untuk semua tanpa batasan umur pendengar boleh saja bicara mengenai “Kepentinga­n Tugas: Kesan Prestasi Kerja, Mekanisme Perhubunga­n Sesama Manusia dan Syarat Sempadan Kejayaan Tuntas.” Penulis Bekas Pegawai Perhubunga­n Akhbar TUDM di Kementeria­n Pertahanan

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Malay

Newspapers from Malaysia