HUT Kemerdekaan RI
Ribuan warga Indonesia di KK rayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di KJRI
UPACARA peringatan Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia yang diadakan pada 17 Ogos 2017 di halaman Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kota Kinabalu berlangsung dengan meriah.
Ribuan warga Indonesia dari seluruh pelosok negeri ini hadir untuk meraikan HUT kemerdekaan yang disambut setiap tahun oleh warga Indonesia. Konsul Jenderal Republik Indonesia, Akhmad DH Irfan mengetuai upacara itu yang turut dihadiri oleh Staf KJRI KK, Dharma Wanita Persatuan, Guru dan Siswa-siswi Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Community Learning Center (CLC), mahasiswa dan masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan rakyat Indonesia.
Paling menarik ialah kehadiran kira-kira 20 warga Indonesia dari daerah Lumbis Nunukan di kawasan sempadan Kalimantan Utara (Kaltara)-Sabah Malaysia yang lengkap dengan pakaian adat mereka.
Upacara peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia dimulai dengan pengibaran bendera yang dilaksanakan oleh Pasukan Pengibar Bendera, terdiri dari 20 orang siswa-siswi Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, dan dipimpin oleh Mayor Inf. Jajang Nuirul HF, Perwira Indonesia Liason Officer TNI. Meskipun dilaksanakan dalam cuaca hujan rintik-rintik, namun tidak menghalangi niat dan kemahuan warga Indonesia untuk tetap menghadiri pelaksanaan upacara HUT RI.
Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Akhmad DH Irfan mengajak seluruh WNI di Sabah untuk memaknai peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI dengan bekerja keras dan mematuhi undangundang dan peraturan di negeri ini.
Sementara itu, rombongan dari sempadan yang menamakan diri mereka “Pemuda Penjaga Perbatasan RI” yang terdiri dari perwakilan Adat Dayak Agabag, Garda Muda Kabudaya Perbatasan dan Gerakan Muda Kabudaya Perbatasan, serta Kepala Desa Onggong.
Menurut Ketua Pemuda Penjaga Perbatasan RI, Lumbis Esos , penyertaan mereka menghadri peringatan HUT RI di Kota Kinabalu adalah kerana baru selesai melakukan napak tilas atau penjelajahan semulai dan menyusuri sungai di sepanjang sempadan wilayah Lumbis dan Sabah, Malaysia.
Mereka memberitahu ingin merasakan suasana perayaan HUT kemerdekaan Indonesia di negara orang. Tambahnya, bahwa warga Indonesia yang tinggal di daerah sempadan KaltaraSabah, Malaysia tidak pernah diundang untuk merayakan HUT RI di tingkat kabupaten.
Robert Yangkat, ketua Dewan Adat Dayak Agabag Lumbis menyatakan bahwa mereka sangat terharu dan gembira kerana berpeluang merasakan suasana Indonesia di KJRI Kota Kinabalu.
Menurutnya nasib mereka di kawasan perbatasan sering terabaikan, dan tertinggal berbanding dengan saudara-saudara di daerah lainnya. Kurangnya berbagai prasarana infrastruktur dan pendidikan, membuat mereka merasa seperti menjadi anak yang tidak mendapat perhatian orang tua. Bahkan untuk melanjutkan pendidikan SMA anak mereka sangat kesulitan dan terpaksa harus ke Nunukan yang sulit untuk ditempuh menggunakan jalur darat. Malah mereka berniat menyekolahkan anak mereka ke Sekolah Indonesia Kota Kinabalu karena lebih mudah dijangkau. Menurutnya untuk dapat mendorong percepatan pembangunan dan ekonomi di wilayah perbatasan, daerah mereka harus dimekarkan dan menjadi Kabupaten tersendiri.
Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Akhmad DH Irfan merasa gembira dan menyambut hangat kedatangan rombongan warga Indonesia dari perbatasan yang turut serta merayakan HUT RI di kantor KJRI Kota Kinabalu. Menurutnya kehadiran mereka menjadikan suasana Indonesia yang lebih kental dengan pakaian adar daerah yang dikenakan. Bahkan warga lain yang hadir tertarik untuk mengambil gambar bersama mereka.
Selepas upacara,program itu dimeriahkan dengan pentas hiburan mendatangkan artis dari Indonesia. Meskipun hari bekerja, ribuan Warga Indonesia hadir untuk merayakan hari keramat bagi seluruh rakyat Indonesia. Kesempatan tersebut juga dimanfaatkan untuk bertemu dengan sesama warga lainnya.
Menurut Ketua Panitia HUT ke-72 Kemerdekaan RI KJRI Kota Kinabalu, Konsul Cahyono Rustam, berbagai kegiatan dan pertandingan dilaksanakan untuk memeriahkan peringatan HUT itu .
Antaranya kegiatan bakti sosial; Bekhatan beramai-ramai kunjungan ke penjara dan gotong royong membersihkan pantai, serta beberapa pertandingan olah raga yang diikuti oleh berbagai agensi kerajaan di Sabah. Melalui pelbagai program yang melibatkan warga Indonesia termasuk siswasiswi dan mahasiswa di Sabah, semangat cintakan negara di kalangan warga Indonesia tetap terpelihara.