Utusan Borneo (Sabah)

Puisi Minggu Ini

-

Padahal dirimu bintang-bintang itu. Kaulah kemilau pilinlah terangnya dalam sukmamu di alam nyata akal dan fikiran

Kau sifat cemerlangn­ya benderang dalam batinmu indah dikagumi insan

jika begitu aku ingin menyulam bintang dari kalbuku sendiri, kata Zuriat.

APABILA SAYA TELAH MENGERTI, IBUNDA

Suatu ketika saya telah melalaikan­mu demikian lama kerana hari-hari nan indah mempersona hidup ini masa lalu dipendam dalam perca-perca nukilan sejarah meski ia bagaikan meronta di tengah-tengah lorong zaman saya selalu abaikan peduli dan tidak fahami erti kehilangan.

Lama berabad bersamamu di lembah petualanga­n ini melalui titian getir digoncang angin baratan petang dataran berkecamuk dan awan jingga terpandang silau gerombolon kabus timur menyerbu amat menyesak nafas dari belantara ribuan unggas kemerahan menghimpit jiwa

Insan sering tidak merasa sakit tapi berkata aduh dan aduh sebelum terhantuk kemudian melihat ke langit tinggi maka menolehlah saya nun jauh sekali ke belakang persis ada sesuatu mengejar pantas sambil mengingatk­an sentosa dan makmur melambai-lambai ke masa hadapan. Perca-perca sejarah kian memudar itu saya baca kembali sungguh keharuan menerpa menguasai raga sukma saya mencari pulau yang terlenyap untuk mengejar impian daratan tampat saya berlari dan bermain di mana lamannya segalanya telah dipisah oleh pagar-pagar halimunan di luar sorak-sorai terdengar semakin lemah dan sunyi.

Apakah keinsafan sedang bertunas semula di pohon sesal tidak saya teringin tangisan terlewat berjela-jela benar setelah mengerti saya kini sentiasa di persadamu Ibunda.

Newspapers in Malay

Newspapers from Malaysia