Warga Indonesia di Sabah digesa turun mengundi
Dalam pilihanraya umum Indonesia April ini
KOTA KINABALU: Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kota Kinabalu, Krishna Djelani menggesa warga negara Indonesia yang berada di Sabah agar menggunakan hak pilihnya dalam pilihanraya umum Indonesia yang akan diadakan pada April nanti.
Seramai 140,878 pemilih berdaftar di Wilayah Kerja KJRI KK layak mengundi dalam pilihanraya itu yang akan dilaksanaka dengan dua metode iaitu melalui Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) dan Kotak Suara Keliling (KSK).
Sebanyak 26 Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) akan disediakan iaitu 19 di KJRI dan 7 lagi di Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) manakala untuk KSK,
KONSUL Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu, Krishna Djelani (tengah) bersama PPLN yang lain.
sebanyak 433 KSK tersebar di beberapa daerah di negeri ini khususnya di ladang-ladang kelapa sawit.
Konjen juga meminta agar Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya guna melahirkan Pemilu yang jujur, adil, bersih dan lancar.
“Ketua-ketua KPPSLN dimohon selalu melakukan koordinasi secara baik dengan PPLN dan mengikuti serta memperhatikan semua tahapan yang telah ditetapkan dalam PKPU Nomor 3 Tahun 2019,” katanya ketika berucap pada Majlis Pelantikan dan Bimbingan Teknis (BIMTEK)Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Kota Kinabalu pada Rabu.
KPPSLN (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri) adalah salah satu badan ad hoc Penyelenggara Pemilu yang memegang peranan sangat penting bagi keberhasilan Pemilu di Luar Negeri.
Beliau berharap anggota KPPSLN tetap neutral dan menjaga ketidakberpihakan” dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta memperhatikan hal-hal yang menjadi larangan agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari.
Katanya, ini sesuai dengan pesanan Menteri Luar Negeri yang disampaikan pada saat PPTM agar seluruh Kepala Perwakilan RI serta staf, ketua dan anggota PPLN dan KPPSLNuntukmenjagasikap neutral dan tidak berpihak daam melaksanakan tugas dan tanggungjawab masingmasing.
Beliau juga berharap kepada seluruh penyelenggara Pemilu (pemilihan umum) di Kota Kinabalu iaitu PPLN, KPPSLN dan Panwaslu meningkatkan koordinasi dan sinergi, sehingga Pemilu di Kota Kinabalu dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik.
Sebagai Penyelenggara Pemilu , KPPSLN harus berpedoman pada prinsipprinsip sebagaimana yang ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku (PKPU 3 Tahun 2019) iaitu diantaranya mandiri, jujur, adil,bertanggungjawab dan aksesibilitas.
“Intinya, penyelenggara Pemilu (pemilihan umum) harus dapat dipercaya. Sebab, jika penyelenggara Pemilu tidak dipercaya oleh publik, maka sebaik apapun penyelenggaraan Pemilu, hasilnya juga tidak akan dipercaya. Oleh karena itu, kami meminta agar seluruh anggota KPPSLN dapat menjunjung integriti sebagai penyelenggara Pemilu,” katanya..
Sementara itu, Ketua Penyelanggara Pemungutan Luar Negeri ( PPLN) , Bapak Cahyono Rustam memberitahu seramai 1,429 KPPSLN dilantik untuk menyelenggarakan pemilihan umum di Sabah kali ini. Setiap TPS terdiri dari lima orang manakala setiap KSK terdiri daripada tiga orang.
Katanya, sebanyak 433 Kotak Suara Keliling (KSK) umumnya berada di ladangladang sawit. “Melalui KSK ini, petugas pemilihan umum mendatangi tempat-tempat di mana WNI berkumpul, tinggal atau bekerja seperti di ladang kelapa sawit dan lain sebagainya,” katanya.
“Tetapi kalau TPS, Warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun atau sudah berkahwin mesti datang ke KJRI atau Sekolah Indonesia Kota Kinabalu. Di Malaysia (termasuk di KK) untuk TPS tanggal 14 April 2019. Hari Ahad. Kami ambil hari libur. Supaya banyak WNI yang boleh mengundi,” kata Cahyono.
Selain TPS dan KSK, ada satu lagi metode pemungutan suara atau mengundi melalui Pos. “Tapi kami di KK tidak menggunakan undian melalui pos, kerana sebahagian besar WNi tinggal di daerah terpencil di ladang-ladang.,” katanya.
Untuk dimaklumi juga, jumlah daftar pemilih tetap Luar Negeri (DPT LN) ialah 2,058,191 orang. Hampir separuh daripada jumlah itu terdapat di Malaysia. Sebab itu, keberhasilan penyelenggaraan Pemilu di Malaysia (termasuk Kota Kinabalu) akan menjadi tolok ukur (benchmarking) bagi keberhasilan penyelenggaraan Pemilu luar negeri.